Kassim Tajideen, 64, ditangkap di Maroko pada 2017 di bawah surat perintah internasional dan diekstradisi ke AS.
Pemerintah menargetkan tujuh orang, warga negara Qatar, Bahrain dan Arab Saudi, serta warga negara Palestina dan sebuah perusahaan real estate yang katanya menyalurkan jutaan dolar ke Hizbullah dan lembaga-lembaga yang terkait dengan kelompok tersebut.